6/22/2009

Menjaga Keselamatan Anak Anda di Rumah

0

Dalam rumah anda banyak benda ataupun hal-hal yang berbahaya dan berpotensi membahayakan anak anda. Yang perlu anda perhatikan adalah bagian-bagian rumah tertentu sebagai berikut:

a. Tangga dan “Railing” tangga

1. Ketika bayi mulai merangkak, beri pagar dan sesuaikan selalu ketinggian pagar tersebut untuk mencegah mereka memanjat dan terjatuh.
2. Jika Railing atau jeruji tangga memiliki celah lebih dari 6,5 Cm, tutup celah tersebut dengan jala keselamatan atau papan.
3. Setiap “railing” yang berbentuk horizontal sebaiknya ditutup karena memudahkan anak untuk memanjat.
4. Pastikan tangga anda bebas dari benda-benda ataupun air yang mungkin membuat anak jatuh / terpeleset.
5. Untuk anak yang lebih besar, pastikan mereka tidak bermain di daerah tangga, atau berlarian di tangga.

b. Jendela
1. Pastikan jendela terkunci di posisi yang tidak memungkinkan membuka lebih lebar dari 6,5 Cm.
2. Jauhkan tempat tidur atau kursi yang dapat dipergunakan anak untuk memanjat dari jendela.

c. Balkon

1. Jauhkan anak dari balkon kecuali anda awasi langsung secara terus menerus dan jarak anda dengan anak tidak jauh.
2. Kunci balkon ketika tidak dipakai.
3. Untuk memastikan anak-anak aman, pastikan ada pembatas sepanjang tepian balkon dengan celah antar jeruji tidak lebih dari 6,5 Cm.

d. Halaman / “outdoor”

1. Pastikan anak anda tidak memanjat atap, pagar, atau tempat tinggi lainnya.
2. Jika ada alat bermain letakkan pada permukaan yang lunak seperti rumput, tanah gembur, alas karet, dan jangan diatas sesuatu yang keras seperti “paving” atau semen plester. Ini untuk mencegah anak jatuh dengan luka yang parah.
3. Jangan gunakan alat bermain yang sudah rusak maupun kondisi nya yang tidak baik.
4. Buat pagar di seputar kolam renang sama seperti di balkon, dan terkunci saat tidak digunakan atau tidak dalam pengawasan orang tua.

Mengatasi si Kecil Penolak Makanan

0

1. Si kecil penolak daging
Protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan si kecil, tapi tak sedikit pula yang menolak untuk diberikan daging si sumber protein. Saat, si kecil menolak untuk makan daging, maka gantilah si daging dengan ayam, ati, telur atau keju. Cara lain untuk menyiasatinya adalah dengan membuat masakan dengan campuran susu, seprti pudding atau eskrim.
2. Si kecil yang tidak suka susu
Hal ini sedikit aneh, karena kebanyakan balita menyukai minum susu. Ternyata ada juga yang menolaknya. Susu merupakan sumber protein yang mudah dicerna dan merupakan sumber kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Cara menyiasatinya, dengan memasukkan susu ke dalam aneka makanan seperti pudding, orak-arik telur, sup krim ayam, ataupun digabungkan dengan sirup dan buah-buahan menjadi sup buah. Alternative lain, coba berikan dalam bentuk es krim ataupun yoghurt.
3. Kecenderungan “ Faddy Eating”
Pada suatu periode tak mustahil anak hanya mau melahap satu jenis makanan, gejala ini dikenal Faddy Eating. Jangan mencemaskan gejala ini karena pada suatu saat anak pasti bosan jika setelha beberapa lama tidak mendapatkan aneka ragam menu. Yang perlu diingat, ketika tengah menyukai makanan tertentu, imbangi dengan kelengkapan gizi dari sumber lain dan jangan bosan untuk terus melengkapi makanan si kecil. Suatu hal yang perlu diingat, penolakan tak selamanya berarti dia tidak mau memakan suatu makanan.
4. Si kecil yang takut sayur
Menolak sayuran berdaun hijau sangat umum pada usia balita. Ada yang perlu diingat bahwa tidak ada satu pun jenis bahan makanan yang sangat lengkap kandungan gizinya sehingga jika satu jenis ditolak, dapat diganti dengan jenis lain yang nilai gizinya setara, misalnya jika bayam ditolak, coba ganti dengan brokoli. Yang perlu dilakukan adalah jangan pernah bosan untuk menawarkan ulang makanan tersebut pada si kecil, asalkan waktunya jangan berdekatan. Terkadang bayam yang sama jika diolah dengan cara berbeda tidak akan ditolak, missal hidangan bakso ditambahkan dengan bayam yang diiris kecil, atau brokoli dapat diolah menjadi brokoli goreng tepung yang rasanya menjadi gurih.

5 Cara Merawat Hasil Foto

0

Setelah mengabadikan momen-momen berharga di sekitar anda, ada satu tugas lagi untuk anda bagaimana menjaga hasil foto awet sampai beberapa tahun mendatang.
1. Simpan hasil hasil foto dari kamera digital dalam sebuah CD (Compact Disk) yang ditempatkan dalam wadah khusus dan jangan lupa diberi label / nama.
2. Usahakan untuk mem-backup (menggandakan) tempat menyimpan hasil foto, jangan hanya pada CD saja, misal simpan foto anda pada Hard disk Eksternal maupun media penyimpanan secara online atau biasa disebut juga File Hosting. Hal ini mencegah jika suatu saat CD foto rusak maupun hilang.
3. Foto yang akan dicetak sebaiknya di laminating (laminasi),meski hasil foto akan menjadi tidak indah, karena saat ini hampir semua studio foto menyediakan laminasi dengan beragam pilihan, diantaranya laminasi “doff” untuk foto jika tidak terlalu berkilau dan laminasi “glasy” untuk foto yang terlihat lebih berkilau dan memancarkan warna foto.
4. Simpan hasil foto dalam album foto karena album foto dapat menyimpan dan mengelompokkannya sesuai waktu kejadian dan menjaga kualitas foto.
5. Hasil foto juga dapat disimpan dalam album digital. Saat ini hampir semua studio foto besar menyediakan fasilitas ini.

Feed my Articles

Google Translator

Donate

Counter